Sudah Pernah Dengar Istilah IMT?
Mungkin istilah BMI (Body Mass Index) lebih familiar didengar. Ya, keduanya memang sama, hanya berbeda penyebutan. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah pengukuran yang digunakan untuk menilai apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat berdasarkan tinggi badannya. IMT tidak secara langsung mengukur lemak tubuh, tetapi memberikan indikasi apakah seseorang berada dalam kisaran berat badan yang dianggap ideal untuk kesehatan atau tidak.
Cara Menghitung IMT
Menghitung IMT itu sangat mudah! Hanya perlu membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan Anda (dalam meter). Berikut adalah rumusnya:
IMT=Tinggi Badan (m)^2 : Berat Badan (kg)
Apa Arti Angka IMT?
Setelah mendapatkan hasil perhitungan IMT, selanjutnya bisa mengecek kategori status gizinya . Berikut adalah kategorinya:
- IMT < 17.0: Kekurangan berat badan tingkat berat (Kurus)
- IMT 17.0–18.5: Kekurangan berat badan tingkat ringan (Kurus)
- IMT 18.5–25.0: Berat badan ideal (Normal)
- IMT 25.0–27.0: Kelebihan berat badan tingkat ringan (Gemuk)
- IMT > 27.0: Kelebihan berat badan tingkat berat (Gemuk)
:
Mengapa Penting Mengetahui IMT?
Mengetahui IMT dapat membantu memahami apakah Anda berada di rentang berat badan yang sehat atau tidak. Ini bisa menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh, menghindari risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, serta membantu menentukan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.
Bagaimana IMT Menentukan Status Gizi?
IMT adalah metode yang umum digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Berikut adalah keterangan dari IMT yang membantu dalam mengenali status gizi:
- Penilaian Status Gizi:
- Kurus: IMT yang rendah dapat mengindikasikan kekurangan berat badan, yang sering dikaitkan dengan kekurangan gizi. Ini dapat berakibat pada sistem kekebalan tubuh yang lemah, kekurangan energi, serta gangguan fungsi organ.
- Normal: IMT dalam rentang normal menunjukkan berat badan yang sehat dan seimbang, umumnya berarti asupan gizi yang cukup dan seimbang.
- Gemuk atau Obesitas: IMT yang tinggi menunjukkan kelebihan berat badan, yang bisa menjadi tanda konsumsi kalori berlebihan, sering kali terkait dengan pola makan yang tidak seimbang atau gaya hidup yang tidak aktif.
- Identifikasi Risiko Kesehatan:
- IMT Rendah: Risiko kekurangan energi, gangguan pertumbuhan pada anak-anak, osteoporosis, dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan kekurangan gizi.
- IMT Tinggi: Risiko tinggi untuk penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, stroke, serta beberapa jenis kanker.
IMT adalah langkah pertama dalam menilai status gizi, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk evaluasi lebih lanjut jika diperlukan. Namun, penting untuk diingat bahwa IMT hanya alat skrining awal dan tidak selalu menggambarkan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, seseorang dengan massa otot yang tinggi mungkin memiliki IMT yang tinggi tetapi tetap sehat. Oleh karena itu, hasil IMT sebaiknya dikombinasikan dengan pemeriksaan kesehatan lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.